Ada dua hal penting dalam hidup seseorang selain keluarga
adalah pendidikan dan pekerjaan. Banyak yang akhirnya terpaksa memilih melepas
orang yang dicintainya karena tidak bisa memahami pilihannya. Tidak bisa
menerima kesibukannya dengan dua hal tersebut. Tidak bisa memahami bahwa
pendidikan dan pekerjaan adalah hal penting bagi hidup seseorang. Itulah
mengapa ada orang yang dengan berat harus mematahkan hatinya sendiri, saat
harus menempuh pendidikan ditempat yang jauh. Sementara kekasihnya tak mampu
menjalani hubungan jarak jauh.
Bahkan ada yang melepaskan kekasihnya karena pekerjaan yang
dipilih. Untuk hal itu, aku pernah bercerita kepadamu. Aku pernah dilepaskan
oleh laki-laki yang dulu aku sayangi. Setiap orang berhak memilih dengan siapa
dia ingin menjalani hidup. Namun satu yang pasti, perihal masa depan, perihal
nasib, tak ada yang benar-benar pasti dalam hidup ini. Biarlah waktu dan hidup
yang menjawab semua keresahan. Percaya saja, tuhan punya banyak hal yang tak
pernah mampu ditebak oleh manusia.
Kini saat sulit tiba pada kita. Kamu harus fokus pada
pendidikanmu. Aku mencoba mengerti apa yang kamu inginkan. Meski tidak mudah
menerima keadaan yang membuatmu mendiamkanku begitu saja. Kamu bahkan tidak
merespons apapun yang aku tanyakan. Namun perasaan kepadamu membuat aku mencoba
berpikir baik. Barangkali kamu memang butuh waktu sendiri untuk saat ini. Kamu butuh
fokus untuk menyelesaikan apa yang sedang kamu jalani. Berat memang menerima
kenyataan ini. Bagaimana tidak, kebiasaan kita yang intens setiap hari
tiba-tiba berubah mendadak. Aku harus menenangkan diriku dengan sangat. Meyakinkan
diriku dengan tenang meski tak semudah yang dibayangkan. Aku harus mengerti
kamu. Biar kujaga semua janji yang pernah kita sepakati.
Selesaikanlah semua urusanmu jika itu yang terbaik saat ini.
Aku akan melanjutkan perjuanganku sendiri. Semoga kelak, kita masih punya waktu
untuk meneruskan semua cita dan rencana kita yang tertunda. Aku paham,
pendidikanmu memang lebih penting dari aku. Hanya doa dan harapan yang bisa
kujaga, aku masih ingin menempuh sisa hidup denganmu. Masih ingin melanjutkan
cerita yang pernah kita rangkai bersama. Aku masihlah seseorang yang dengan
tabah mencintaimu. Seseorang selalu menunggu kamu kembali. Kalau semua urusanmu
sudah selesai, temui aku, kita lanjutkan semua mimpi. Namun, jika kamu tak
pernah kembali, semoga saja suatu hari nanti kamu membaca catatan ini. Kamu harus
tahu, aku begitu kehilangan saat kamu tiba-tiba pergi. Lalu memutuskan untuk
menunggu meski tak tahu apakah kamu pasti kembali, atau malah menghilang
bersama janji-janji.