Andai bisa, aku tidak ingin mengenalmu sama sekali. Sebab jatuh
hati padamu membuatku tak bisa benar-benar lari. Kamu mengejarku bersama desau angin,
pada malam-malam dingin, pada ketidaksanggupanku menumpasmu, di kepalaku kamu
mengepal rindu. Kamu menenggelamkan diri disudut dadaku berkali-kali. Merasuk menjelma
bayang-bayang yang menyiksa diriku setiap kali ingin pulang. Aku tak pernah
bisa berjalan lebih jauh, sebab sampai saat ini masih saja di kepalaku harap
tentangmu utuh.
Andai bisa, aku ingin lupa dan menganggap kamu tak pernah
ada. Namun, hari-hari yang berlalu terlanjur kekal dengan kenangan-kenangan
tentangmu. Langkah-langkah yang pernah berjalan, membekaskanmu di ingatan. Pulang-pulang
yang pernah kita punya, kini membenamkanmu di kepala. Lalu jalan mana yang akan
kutempuh? Pelukan mana yang bisa menenangkan? Jika semua pandangan masih saja
menghadirkanmu sebagai bayangan. Meski setiap kali mencoba memelukmu lagi, yang
kudapatkan hanya kehilangan dam pedih di hati.
Kamu tak pernah tahu bagaimana sesak yang kutanggung karena
ulahmu. Setiap malam dan pagi buta, aku harus menenangkan segala resah jiwa. Apakah
benar begini caramu untuk mendapatkan bahagia? Inikah yang dulu kamu sebut
sebagai cinta? Bukankah kamu yang mengajakku mengembara dan memuja-muja rindu. Kamu
juga yang menenangkan segala keresahan jiwa dan kecemasanku akan
perihal-perihal yang menyebabkan luka. Kini mengapa kamu menjadi lain begini? Tidakkah
kamu mengenali dirimu sendiri? Lupakah kamu pada janji-janji yang pernah kamu
ucap? Lalu, kalau sudah begini, bagaimana cara menenangkan hati?
Andai aku bisa, ingin sekali aku menghapusmu dari ingatan
yang menyiksa. Tak ada satu hal pun akan kubiarkan menusuk diriku dan
menjadikan ingatan terasa pilu. Namun, ingatan dan kenangan tak bisa sesuka
kita. Biarlah sedih ini berakhir pada waktunya. Akan kutelan pahit hidup yang
kamu sisakan. Segala yang pernah kamu rasukan ke dada ini yang merusak bahagia
hati akan kujadikan pelajaran penting bagi hidup ini. Bahwa ternyata tidak
semua yang mengakui mencintai benar-benar ingin mempertahankanku sepenuh hati.